Make Me Strong - Sami Yusuf

Tuesday, November 2, 2010

mati.....

masyaAllah... sudahkah hamba ini bersedia untuk bertemu dengan mu...... ya Allah bantulah hamba mu yang hina dan dina ini... ya Allah kuatkanlah iman hamba ini dari mudah terpedaya dengan godaan dan hasutan syaitan... Allah Allah Ya Allah..

  • BAB 49 - HAL EHWAL MAYAT MENGIKUT HADIS AL
  • BARRA' ;
  • dipetik dari:http://kubranewszamany.blogspot.com/2010/10/sirah-kematian-akhirat-dan-kiamat-9.html


  • Hadis yang akan dijelaskan ini adalah merupakan hadis sahih dari al Barra' bin Azib yang sangat terkenal yang dianggap lengkap bagi menjelaskan segala hal ehwal mayat didalam kubur. Ia telah diriwayatkan oleh beberapa perawi hadis dari sanad yang berbeza-beza. Sebagai contohnya yang telah diriwayatkan oleh Abu Daud ath Thayalisi dan Abdu bin Humaid dalam 'Musnad' mereka yang mendapat riwayat dari Abu Awanah dari al A'masy dari al Barra' bin Azib. Kemudian pula yang dicatitkan oleh Ali bin Ma'bad didalam kitabnya yang bertajuk "ath Tha'at wa al Ma'shiyat", atau dari Hannad Ibnu Sari didalam kitabnya bertajuk "az Zuhdu". Atau dari Imam Ahmad bin Hambal didalam Musnadnya, dimana mereka semua mendapatkan riwayat dari Abu Mu'awiyah, dari al A'masy dari al Minhal bin Amr dari al Barra' bin Azib. Atau pun oleh Abu Daud yang mendapat riwayat dari Amr bin Tsabit, dari al Minhal bin Amr dari Zidzan dan dari al Barra' bin Azib.


  • Di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari al Barra' bin Azib bahawa ia berkata "Kami bersama Rasulullah menghantar jenazah seorang sahabat Ansar. Sampai dikubur, liang lagad masih belum siap dibuat. Baginda pun duduk dan kami semua duduk disekeliling Baginda, dengan khusuk menundukkan muka seperti ada burung diatas kepala kami. Sekejap memandang keatas langit dan turun menetap kebumi serta berkali-kali berdoa "Aku berlindung kepada Allah dari seksa kubur ", setelah itu Baginda bersabda " Apabila seorang hamba yang mukmin mahu meninggal dunia dan memasuki alam akhirat, ia terus didatangi oleh Malaikat Maut yang duduk dikepalanya dan berkata "Wahai jiwa yang baik, dijemputlah atas keampunan dan keredhaan Allah ". Maka keluarlah jiwa (roh) itu dari jasad dengan sangat pelahan seperti air yang menitis dari mulut teko dan menebarkan bau aroma yang sangat harum. Ia lalu dibawa naik oleh Malaikat Maut dan disambut dengan gembira oleh semua Malaikat-malaikat penduduk angkasa yang dilalui mereka. Setibanya dilangit tingkat ketujuh, Allah memerintahkan agar suratan ajalnya dituliskan di Illiyyin ".

  • "Tahukan engkau apakah Illiyyin itu ?. (ialah) Kitab yang ditulis. Yang akan menyaksikannya (malaikat-malaikat) Muqarrabin (yang hampir dengan Tuhan dan tinggi darjatnya) ". -mahfum dari surah Muthaffifin ayat 19 - 21.

  • "Seterusnya Allah menyuruh Malaikat Maut mengambalikannya kebumi dangan sebab ia diciptakan dari tanah, dikembalikan ketanah dan dari tanah ia akan dikeluarkan sekali lagi. Setelah berada dibumi, rohnya dikembalikan semula kejasadnya dan muncullah dua Malaikat yang terus membentaknya dengan kuat dan menyuruhnya duduk. Kedua Malaikat itu menyoalnya "Siapa Tuhan Kamu ?, Apa agama mu ? dan Siapa Nabi mu ? ". Ia menjawab "Allah Tuhanku, Islam agamaku dan Nabiku adalah Utusan Allah ". Malaikat bertanya lagi "Apa yang diajar oleh Utusan Allah itu kepada mu ? ". Ia menjawab "Baginda datang dengan membawa bukti-bukti kebenaran dari Tuhannya. Maka kami percaya dan beriman ". Malaikat itu berkata "Kamu benar", dan itulah mafhum dari firman Allah ;

  • "Allah menetapkan orang-orang yang beriman dengan pekataan yang tetap (tauhid) waktu hidup didunia dan diakhirat dan Allah menyesatkan orang-orang yang aniaya dan Allah memperbuat apa-apa yang dikehandaki Nya ". - surah Ibrahim ayat 27.

  • "Kemudian Allah menyeru dari langit 'Hambaku benar ! , sediakan untuknya hamparan serta pakaian dari Syurga dan perlihatkan tempatnya ". Tidak lama kemudian muncullah amalannya yang menjelma menjadi rupa seorang lelaki yang tampan, berpakaian indah dan mengenakan bauan aroma yang sangat harum dan berkata "Bergembiralah kamu atas keredhaan Allah dengan Syurga abadi penuh nikmat yang disediakan untukmu ". Ia bertanya kepada lelaki tampan itu "Siapakah kamu ini ?, wajahmu adalah wajah yang membawa kebajikan ". Lelaki tampan itu menjawab " Aku adalah amalanmu yang soleh. Akulah hasil ketaatanmu kepada Allah selama kamu hidup didunia ". Mendengar jawapan itu, ia terus berdoa kepada Allah agar desegerakan hari kiamat supaya dia dapat bertemu dengan keluarganya ".

  • "Tetapi bagi orang-orang kafir. Apabila hendak meninggal dunia, ia juga terus didatangi Malaikat Maut yang duduk didepan kepalanya dan berkata " Keluarlah wahai nyawa yang jahat, sambutlah kemurkaan Allah " Kemudian muncul pula Malaikat yang berwajah hitam dengan membawa penukul besi dari Neraka. Dengan kasar dan keras ia mencabut nyawanya dari jasadnya seperti seorang mencabut penyucuk besi yang merah menyala dari dalam kapas yang basah dan mengeluarkan bau yang sangat busuk. Ketika dibawa naik keatas untuk dihadapkan kepada Allah, para Malaikat yang menghuni angkasa tempat mereka lalu, amatlah merasa terganggu oleh baunya yang sangat busuk itu. Bahkan ia juga dihalau oleh Malaikat penjaga puntu langit pertama supaya pulang kebumi kerana dari bumi atau tanah ia dicipta, kepada tanah ia dikembalikan dan dari tanah ia akan dikeluarkan sekali lagi. Ia pun dilemparkan dari langit ".

  • "...Barang siapa mempersekutukan Allah, maka ia seolah-olah jatuh (dilontar) dari langit lalu disambar oleh burung atau diterbangkan angin ketempat yang jauh ". - surah al Haji ayat 31.

  • "Setelah jatuh kebumi, rohnya dikembalikan kejasadnya, maka munculah dua Malaikat yang terus membentaknya dengan kasar dan menyuruhnya duduk. Kemudian mereka bertanya "Siapa Tuhan kamu dan apa agama mu ? ". Ia menjawab "Aku tidak tahu ". Malaikat bertanya lagi "Siapakah orang yang diutus ditengah-tengah kamu " Ia tak boleh menjawab meskipun telah diberitahukan namanya. Ia hanya dapat berkata "Aku hanya mengenalinya seperti yang telah diperkatakan oleh orang-orang sahaja ". Lalu ia dihempit oleh kuburnya hingga tulang-tulang rusuknya hancur remuk. Tidak lama kemudian muncul pula amalannya menjelma menjadi seorang lelaki yang hodoh, berpakaian buruk dan berbau busuk kemudian berkata "Terimalah azab dari kemurkaan Allah ". Ia bertanya "Siapakah kamu, yang datang dengan membawa berita buruk ini ? ". Lelaki hodoh itu menjawab " Aku adalah amalanmu yang jahat. Akulah hasil kedurhakaanmu kepada Allah semasa kamu hidup didunia dahulu ".

  • Diriwayatkan oleh Amr dari al Minhal dari Zadzan dari al Barra' bin Azib bahawa Nabi saw bersabda " Allah mendatangkan kepadanya Malaikat yang bisu dan pekak dengan membawa sebuah tukul besi yang kalau dipukulkan kegunung, maka hancur leburlah gunung itu menjadi debu. Ia dipukul dengan tukul besi itu dan ia menjerit kesakitan yang suaranya boleh didengar oleh seluruh makhluk kecuali jin dan manusia. Setelah rohnya kembali semula kejasadnya, ia dipukul sekali lagi yang suara jeritannya boleh didengar seluruh makhluk kecuali jin dan manusia. Kemudian Malaikat membentangkan kepadanya dua buah papan dari Neraka dan mereka juga membukakan pintu Neraka kepadanya ".

  • Diriwayatkan oleh Abu Abdullah @ Husain bin Husain bin Harb, sahabat kepada Ibnu Mubarak dengan sanad dari Abdullah bin Amr Ibnu 'Ash, sesungguhnya ia pernah bercerita "Ketika seseorang hamba yang gugur dijalan Allah, darah pertamanya yang jatuh kebumi merupakan Kifarah (penghapusan) bagi dosa-dosanya. Allah mengirimkan kain kafan sutera dari Syurga untuk membungkus rohnya. kemudian rombongan Malaikat membawanya naik dan disambut oleh para Malaikat-malaikat lain penghuni langit. Mereka menghormati, mendoakan dan ikut serta mengiringinya menghadap Allah. Berkata Malaikat Maut "Ya Allah, Inilah hamba Mu yang telah gugur dijalan Mu ". Ia kemudiannya sujud dan diikuti oleh semua para Malaikat yang mengiringinya. Setelah Allah mengampunkannya, ia dibawa ke Syurga dan ditempatkan bersama-sama para Syuhada yang telah mendahuluinya. Bersama-sama mereka menikmati berbagai jenis nikmat yang kekal adabi selama-lamanya ".

  • Didalam riwayat lain yang hampir serupa disebutkan "Ketika seseorang hamba yang beriman meninggal dunia, Allah mengutus dua Malaikat menemuinya dengan membawa kain kafan dari Syurga lalu Allah berfirman "Keluarlah, wahai jiwa yang tenang. Keluarlah menjemput rahmat Tuhanmu yang tidak murka kepadamu ". Lalu jiwanya pun keluar dengan bau aroma kasturi yang sangat harum. Para Malaikat disetiap penjuru langit menyambutnya dengan gembira dan gegap gempita ketika ia lalu dibawa Malaikat Maut dan rambongannya mengadap Tuhannya, mereka semua mendoakannya . Tiba sahaja dihadapan Allah swt rambongan itu semua sujud. Kemudian Malaikat Maut berkata "Ya Tuhanku, inilah hamba Mu yang Engkau matikannya dalam keadaan menyembah Mu tampa mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Mu ". Setelah memerintah Malaikat sujud, maka Allah memanggil Malaikat Mikail agar membawanya bergabung dengan jiwa orang-orang yang beriman lainnya di Syurga. Ia bersenang lenang dengan mereka semua menikmati berbagai kenikmatan yang kekal abadi selama-lamanya ".

  • "Tetapi jika yang meninggal itu merupakan orang-orang kafir, Allah mengutuskan dua Malaikat pergi kepadanya dengan bau peluh yang tersangat busuk dan berkata "Wahai jiwa yang jahat, keluarlah untuk menjemput azab Tuhanmu yang murka, Keluarlah, sungguh buruk sekali apa yang telah kamu persembahkan untuk dirimu sendiri ". Jiwa itu pun keluar dengan bau yang sangat busuk sekali. Para Malaikat disegenap penjuru langit yang terhidu baunya akan menyumpah-yumpahnya. Mereka menutup semua pintu langit sehingga ia tidak dapat naik bertemu dengan Tuhannya. Ia kemudian dilemparkan kembali kekuburnya dan dihimpit. Kemudian muncul seekor ular naga yang memakan seluruh dagingnya sehingga tinggal sisa tulang-tulangnya sahaja . Kemudian muncul pula Malaikat yang buta dan pekak datang untuk menyeksanya dengan penukul besi dari Neraka. Disebabkan ia bisu dan pekak, maka ia tidak dapat mendengar suara jeritan dan raungan meminta tolong supaya dikasihani. Mereka terus menyeksanya dan diperlihatkan tempat tinggalnya didalam Neraka, setiap hari siang dan malam".

  • Diriwayatkan oleh Abu Abdulrahman an Nasa'i sekalian dengan sanadnya dari Abu Hurairah ra bahawa Rasulullah bersabda "Ketika seorang hamba menjelang ajalnya, Malaikat Rahmat datang menghampirinya dengan membawa kain sutera berwarna putih dan berkata "Keluarlah jiwa yang tenang dengan redha dan diredhai mengikuti rahmat dan Syurga. Tuhanmu tidak murka ". Lalu keluarlah jiwanya dengan menebarkan bau aroma kasturi yang sangat harum sehingga para Malaikat berebut membawanya. Sampai didepan pintu langit, para Malaikat penjaga pintu itu bertanya "Bau harum apa yang kamu bawa dari bumi ? . Ia juga disambut oleh semua para arwah orang-orang mukmin yang begitu gembira seolah-olah mereka menyambut kepulangan sanak saudara yang pergi merantau tersangat lama gamaknya. Mereka bertanya kepadanya khabar dari bumi "Bagaimana dengan sifulan atau sifulana ? ". Para Malaikat yang mambawanya berkata kepada arwah orang-orang mukmin itu " Biarkan dulu, kerana ia masih merasa berada didalam kegelapan dunia ". Dan apabila para arwah orang-orang mukmin itu pula disoal balik olehnya " Apakah sifulan atau sifulana belum sampai kepada mereka ? " Mereka menjawab " Ia dibawa kepangkuan Ibunya yang meninggal terlebih dahulu darinya ".

  • "Jika orang kafir hendak menjelang ajalnya, maka muncullah Malaikat Azab kepadanya dengan membawa kain kafan yang sangat kasar dan ia berkata " Keluarlah jiwa yang jahat dengan murka dan dimurkai menuju azab Allah ". Lalu ia pun keluar dengan menebarkan bau yang sangat busuk sekali. Ketika para Malaikat yang membawanya mengadap Tuhannya, baru saja sampai dihadapan pintu langit bumi mereka pun berkata " Alangkah busuknya jiwa ini ! ". Lalu mereka membawanya untuk dikumpulkan bersama-sama arwah orang-orang kafir ".

  • Diriwayatkan oleh Abu Daud ath Thayalisi dari Hammad dari Qatadah dari Abu Jauza' dari Abu Hurairah ra bahawa Nabi saw bersabda " Ketika seorang mukmin meninggal dunia, sekumpulan rombongan Malaikat Rahmat datang menghampirinya. Setelah mengucapkan salam, ia kemudian membungkusnya dengan kain sutera putih. Mereka berkata " Belum pernah pun kami mencium bau aroma seharum ini ". Ketika arwah orang-orang mukmin bertanya kepadanya, Malaikat Rahmat menegur mereka "Kesihanilah dia, kerana ia baru sahaja keluar dari kegelapan dunia ". Mereka tetap juga bertanya "Apa yang dilakukan oleh sifulan atau apa yang dilakukan oleh sifulana sekarang ini ?". Manakala ketika nyawa orang-orang kafir yang keluar dari jasadnya, Malaikat penjaga bumi berkata "Kami tidak pernah sama sekali mencium bau yang sebusuk ini ". Kemudian ia dibawa kebumi yang paling bawah ".

  • No comments: